Senin, 20 Mei 2013


Alat tangan ialah alat yang mudah di bawa kemana - mana oleh seorang teknisi.

Macam - macam alat tangan, antara lain :

a. Obeng
alat tangan in digunakan untuk membuka sekrup.
obeng dibedakan menjadi 2 macam :

·obeng negatif -
·obeng positif +
·obeng offset
·obeng spiral 

fungsinya : 
obeng - dan obeng + gunanya untuk membuka sekrup beralur min ( - ) ataupun sekrup beralur plus ( + ) obeng offset fungsinya untuk memutar sekrup karena bentuk kedua ujung obeng ini bengkokobeng spiral cara kerjanya dengan menekan obeng pada sekrup, maka obeng spiral akan berputar, pen penggerak dapat diatur menurut arah putaran yang dikehendaki.

b. Tang
ada bermacam - macam bentuk tang, antara lain :
… tang kombinasi
tang ini dapat dipakai untuk beberapa keperluan : memegang benda kerja, memotong dan memuntir
… tang pembulat
biasanya digunakan untuk membuat mata itik.
… tang pemotong
digunakan hanya untuk memotong kawat, tembaga, seng, dll
… tang pemegang
dipakai untuk memegang benda kerja dengan mulut tang yang lebar dan poros yang dapat digeser atau dirubah.
… tang kakak tua
dipakai untuk menjepit atau mencabut paku.

c. Pisau
biasanya digunakan untuk mengelupas isolasi kabel.
untuk mengelupas kabel ukuran kecil, maka dapat menggunakan alat kusus pengupas kabel.
·   ObengàObeng sangat diperlukan untuk memutar skrup atau baut terdiri atas berbagai macam, yaitu:  Obeng biasa berbentuk pipihl Obeng ini disebut juga obeng negatif karena ujungnya pipih.  Obengl kembang Disebut juga obeng positif.  Obeng offsetl Obeng ini tidak memiliki pegangan, kedua ujungnya dapat digunakan sebagai pemutar sekrup.  Obeng spirall Penggunaannya tidak perlu ditekan, karena batangnya akan berputar dengan sendirinya.
·   Tang padaà5.  umumnya digunakan sebagai alat penjepit, pemotong, dan pemegang benda yang tidak dapat dilakukan  Tang terdiri atas berbagaiàdengan tangan macam, yaitu:  Tang pemegangl Digunakan untuk memegang benda yang kurang aman/kurang kuat dipegang dengan tangan.  Tang pemotongl Digunakan untuk memotong kawat dan melepas isolasi  Tang pembulatl Untuk membulatkan kawat  Tang kombinasil Digunakan untuk berbagai fungsi tang.  Tang penarik/Kakatual Untuk menjepit benda-benda kecil seperti paku dan dikerjakan hati-hati.
·   Paluà6.  merupakan alat yang sangat tepat digunakan untuk memukul dan meratakan  Palu terdiri atas berbagai macam, yaitu:àlembaran plat yang tidak rata.  Palu pakul  Palu kepala bulatl  Palu muka lunakl  Palu karetl
·  7.  Gergaji besi biasa digunakan untuk menggergaji benda-à benda yang terbuat dari logam atau alumunium dan dapat juga digunakan untuk memotong kabel listrik yang berisolasi tembaga, seperti kabel kawat.
·   Gunting seng digunakan untuk memotong atau mengguntingà8.  benda-benda yang terbuat dari plat seng atau plat alumunium
·  9.  Kikir dapatà Kikir digunakan untuk menghaluskan suatu benda.à digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu :  Dilihat dari bentuknya :l a) Kikir halus b) Kikir kasar  Dilihat dari penampangnyal a) Kikir empat persegi b) Kikir setengah bulat c) Kikir bulat d) Kikir bujusangkar e) kikir segitiga
·  à10.  Mistar : Digunakan untuk melihat suatu pengerjaan rata atau tidaknya  Mistar penyiku : Mengukur suatu permukaan agaràbenda yang harus dikikir 90º
·   Pinsetà Digunakan untuk menjepit benda-benda kecil.à11.  sangat membantu dalam penyolderan, karen apanas yang ditimbulkan solder dapat disalurkan ke pinset, sehingga komponen tidak dipegaruhi panas.
·  TespenT AVO MeterT Solder Listrik T12.  T OsiloskopT Signal Injector dan Signal Tracer
·   Digunakan untuk menyolder kaki komponen terhadap PCBà13.  atau dapat pula untuk menyolder komponen dengan kaki komponen.
·  14.  Fungsinya untuk memeriksa adanya tegangan atau tidakà pada sumber  Tespen ini akan menyala apabila ujung tespenàlistrik. disentuhkan pada benda yang bertegangan
·   Signal Injector : Untukà15.  membangkitkan getaran atau frekuensi. Ini digunakan untuk menguji suatu rangkaian  Signal Tracer : Untukàapakah beroperasi atau tidak. mengubah dan meneruskan frekuensi tinggi atau getaran tinggi menjadi frekuensi rendah.
·   Untuk mengukur arus listrik, tegangan listrik, dan tahananà16.  penghantar listrik.
·  17.  Digunakan untuk mengukur dan melihat segala bentukà gelombang dan tegangan dll, yang dapat kita lihat melalui layar monitor yang ada pada  Untuk megukur harga-harga momen dari pada teganganàosiloskop. yang berbentuk gelombang sinus maupun bukan gelombang sinus.
  1. Multimeter
Multimeter berfungsi untuk mengukur hambatan,tegangan,arus listrik,dsb.bahkan beberapa jenis multimeter dapat digunakanuntuk mengukur kapasitas kondensator elektrolit.multimeter yang dipergunakan harus bener-bener dapat berfungsidenan baik.penggunaan multimeter yang sudah rusak dapat menghambat pekerjan dan dapat berakibat fatal.
  1. Solder
Solder berfungsi untuk mematri(menyolder)kakai-kaki komponen ke PCB(print circuit board)dengan menggunakan timah.gunakan daya(dalam watt)yang tidak terlampau besar untuk memetri komponen aktif seperti IC karena komponen ini rentang terhadap panas.supaya hasil pasti bagus gunakan mata solder yang lancip
  1. Desoldring(penyedot timah)
Fungsi alat ini adalah untuk melepaskan kaki komponen dari timah.namun timah tersebut harus dipanaskan terlebih dahulu dengan solder agar mudah untuk dihisap oleh alat penyedot timah
  1. Obeng
Fungsi alat ini adalah untuk membuka dan mengencangkan skrup atau baut Berbagai macam bentuk obeng yang kita gunakan sesuai kebutuhan yang kita perlukan untuk mempermudah pekerjan kita yang sering digunakan dalam elektronika
  1. Tang
Tang juga terdiri dari berbagai jenis dan kegunaan,diantaranya ada tang potong untuk untuk menotong,tang lancip untuk menjepit,dan tang kombinasi bisa untuk memotong dan menjepit fisik tang adalah sebagai berikut                                                                                                            
Tang lancip,tang potong, tang kombinasi
  1. Pinset
Pinset umumnya digunakan untuk menjepit komponen bila diperlukan seperti komponen yang ukuranya kecil sehingga lebih mudah bila menjepit memakai pingset .

Cara pemasangan rangkaian listrik( 2 lampu, 1 sekering, 1 saklar ganda)
  • 1.      Pertama siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pemasangan lampu, sakelar, stop kontak,dan sekering
  • 2.      Pasang pipa sedemikian rupa sehingga sesuai dengan rancangan rangkaian listrik yang sudah dibuat.
  • 3.      Masukkan Kabel Utama (kabel merah sebagai fasa dan kabel biru sebagai netral) ke dalam pipa.
  • 4.      Pasang kabel biru dan merah sebagai tegangan input ,kabel merah di sambungkan ke sumber arus 1 fase yang telah di pasang,sedangkan kabel biru juga disambungkan ke sumber arus netral dan sebagai tegangan netral.
  • 5.      Untuk menyambungkannya ke saklar, buatlah fasa itu menjadi 3, yaitu 1 fasa input dan 2 fasa output yang langsung kelampu caranya yaitu fasa yang ke 1 dibuat dengan membuat sambungan pig tail dengan kabel utama. Lalu fasa yang ke 2 dibuat dengan menyambungkan langsung ke lampu 1 dan sambung fasa yang ketiga ke lampu 2. Lalu kedua fasa di sambung ke sakelar dengan kembali menyambungnya dengan kabel fasa utama.Untuk sambungan yang dari kabel utama, dipasang ke titik tengah sedangkan untuk sambungan yang menyambung ke lampu dipasang ke titik lainnya.
  • 6.      Lalu kabel diteruskan ke lampu dan stop kontak. Agar netral itu terbagi menjadi 2 maka dibuatlah sambungan pig tail untuk kabel cabang dan kabel utama netral. Lalu fasa dan netral dipasang ke lampu dengan pemasangan fasa sebelah kiri dan netral sebelah kanan. Dan diteruskan untuk pemasangan fasa dan netral ke stop kontak.
  • 7.      Langkah terakhir pasang sekering dengan cara memasukan kabel fasa dititik kesebelah kanan sedangkan kabel netral dititik sebelah kiri,agar mendapat aliran arus fasa dan netral maka kabel yang telah dipasang pada kotak sekering disalurkan dengan tegangan yang sudah dihidupkan
  • 8.      Jika saklar dihidupkan dan kedua lampu hidup serta pada stop kontak terdapat arus fasa yang dilihat dengan menggunakan taspen maka rangkaian listrik tersebut benar. 
pPLN

Sejarah Singkat

P3B JB (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali) adalah unit
induk PLN yang dibentuk melalui Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
093.K/023/DIR/1995 tanggal 2 Oktober 1995, yang merupakan gabungan P2B
dengan Bidang Penyaluran dari PLN KJB dan PLN KJT. Sejalan dengan terjadinya
perubahan‐perubahan kebijakan dalam sistem ketenagalistrikan, antara lain
pemberlakuan UU No. 20 tahun 2002 dan pembatalannya kembali pada tahun
2004, maka organisasi P3B JB pun mengalami beberapa kali perubahan
(restrukturisasi) sebagai bentuk penyesuaian, penyempurnaan organisasi, dan
tata kelola.

Dengan terbitnya Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
257.K/010/DIR/2000 tanggal 2 November 2000, tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban Jawa Bali, maka PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali yang merupakan unit
pusat laba (profit center) berubah menjadi unit pusat investasi (investment
center) dengan nama Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P3BJB).

Struktur Organisasi

Berdasarkan SK. Dir No. 259.K/DIR/2009 tanggal 23 Oktober 2009, P3B JB
terdiri dari 12 unit induk dan 32 unit pelaksana yaitu :
• Unit Induk
Bidang Perencanaan, Bidang Pengembangan Penyaluran, Bidang Operasi
Sistem, Bidang Teknik Penyaluran, Bidang Keuangan, Bidang SDM &
Organisasi, Bidang Umum, Audit Internal, Region Jakarta dan Banten,
Region Jawa Barat, Region Jawa Tengah & DIY dan Region Jawa Timur &
Bali.
• Unit Pelaksana
31 (tiga puluh satu) Unit Pelayanan Transmisi (UPT) dan 1 (satu) Sub Region Bali.
Tata Nilai organisasi yang dianut oleh P3B adalah: Integritas, Peduli, Pembelajar dan Saling Percaya.
Visi :

“Diakui sebagai pengelola transmisi, operasi sistem dan transaksi tenaga
listrik dengan kualitas pelayanan setara kelas dunia, yang mampu
memenuhi harapan stakeholders, dan memberikan kontribusi dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat” yang dilandasi dengan tata nilai:
Integritas, Peduli, Pembelajar dan Saling Percaya.
Misi:

Sesuai SK. Direksi No.278.K/DIR/2008 tanggal 28 Agustus 2008, misi PLN P3B JB
adalah:
  • Mengelola operasi sistem tenaga listrik secara andal;
  • Melakukan dan mengelola penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi
secara efisien, andal dan akrab lingkungan;
  • Mengelola transaksi tenaga listrik secara kompetitif, transparan dan
adil;
  1. Melaksanakan pembangunan instalasi sistem tenaga listrik JawaBali.
Tugas Utama dan Wilayah Kerja

Tugas Utama PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali adalah:
1. Mengoperasikan sistem tenaga listrik Jawa‐Bali.
2. Mengoperasikan dan memelihara instalasi sistem transmisi tenaga
listrik Jawa Bali.
3. Mengelola pelaksanaan jual beli tenaga listrik di sisi tegangan tinggi
sistem Jawa Bali.
4. Merencanakan pengembangan sistem tenaga listrik Jawa‐Bali.
5. Membangun instalasi sistem transmisi tenaga listrik Jawa‐Bali.

Wilayah kerja P3B Jawa Bali meliputi pulau Jawa, Bali dan Madura.
Wilayah kerja tersebut dibagi menjadi 4 (empat) Region dan 1 (satu) Subregion
yaitu: Region Jakarta & Banten (RJKB), Region Jawa Barat (RJBR), Region Jawa
Tengah & DIY (RJTD), dan Region Jawa Timur & Bali (RJTD), serta Sub Region Bali.
P3B Jawa Bali mengelola 1 (satu) Inter Regional Control Center (IRCC) yaitu Jawa
Control Center/ JCC) dan 5 (lima) Regional Control Center (RCC).
JCC bertanggung jawab untuk mengoperasikan interkoneksi sistem
500 KV. Selain itu JCC, juga bertanggung jawab atas pengaturan komposisi
pembangkitan di sistem Jawa Bali. Sedangkan RCC bertanggung jawab untuk
mengoperasikan jaringan 150 dan 70 KV serta pengaturan tegangan di wilayahnya.
Filosofi Korporat
  1. Komitmen yang tinggi terhadap pencapaian visi,misi, sasaran dan target kontrak manajemen;
  2. Mengandalkan potensi insani perusahaan dalam membangun kredibilitas unit di mata stakeholders;
  3. Menyediakan pelayanan sesuai ekspektasi pelanggan dengan kualitas setara kelas dunia dan sikap pelayanan prima;
  4. Memiliki tanggung jawab sosial dalam menjalankan usaha.

FUNGSI DAN TUGAS POKOK AREA PENGATUR BEBAN JAWA TEGAH DAN DIY

SK DIREKSI 1434.K/DIR/2011 24 NOVEMBER 2011:
“Melaksanakan Pengoperasian Sistem Penyaluran dan pengatur bebean di wilayah kerjanya secara andal dan efektif sesuai kebijakan dan ketentuan yang ditetapkan.”

INSTALASI PENYALURAN
Transmisi SUTET,SUTT,SKTT
SUTET 500 KV: 1156,4 KM - 1602    KMS
SUTET 150 KV: 2363,1 KM - 3585    KMS
SKTT 150 KV  :    23,77 KM - 41,53   KMS
SUTT  30 KV  :     16,82 KM - 33,64   KMS


JUMLAH TRANSFORMATOR

IBT 500/150 KV                     =     7 UNIT    - 3.500 MVA
IBT 150/30   KV                     =     1 UNIT    -   30,0 MVA 
IBT 150/70   KV                     =     2 UNIT    -   62,0 MVA
Trafo distribusi 150/20 KV     = 137 UNIT    -  5641 MVA

GITET/GI

GITET 500  KV          =  3 UNIT
GI        150 KV           =74 UNIT





DAYA TERPASANG DAN KEMAMPUAN PEMBANGKIT DI JAWA TENGAH dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)


No
Pembangkit
Terpasang (MW)
DMN (MW)
Keterangan
Pembangkit 150 kv


1
PLTGU Tambaklorok
924
760

2
PLTU Tambaklorok
300
252

3
PLTP Dieng
60
45

4
PLTA Mrica
180
180

5
PLTA Jelok
20
20

6
PLTA Timo
12
12

7
PLTA Garung
26
26

8
PLTA Ketenger
8
8

9
PLTA Wadaslintang
18
18

10
PLTA Kedungombo
23
22

11
PLTU Cilacap
600
562

12
PLTU Rembang
630
630
COD : UNIT 1 dan 2 Tgl 8-2-2012
Total KIT pada sistem 150 kv
2.801
2535

Pembangkit 500 kv



1
PLTU Tanjung Jati B #1,#2
1320
1320

2
PLTU Tanjung Jati B #3,#4
1320
1320
COD #3 : 13-10-2011,#4 :1-1-2012
Total KIT pada sistem 150 kv
2640
2640



SASARAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
1.      Bidang ekonomi
Optimisasi biaya pengoperasian sistemagar minimum tanpa melanggar batasan mutu dan keamanan
2.      Bidang Sekuritas
Kemampuan Sistem untuk menghadapi kejadian yang tidak direncanakan tanpa mangakibatkan pemadaman
3.      Bidang Mutu
Kemampuan system untuk menjaga agar semua batasan operasi terpenuhi

Ketiganya tercapai maksimum adalah hal yang ideal .

PENGATURAN FREKUENSI
Meskipun beban konsumen selalu berubah-ubah frekuensi system harus tetap dipertahankan pada nominal 50 Hz dengan toleransi +/- 0.2 Hz

Langkah pengendalian menjaga frekuensi pada keadaan nominal 50 Hz:
·         Pengaturan primer dari unit pembangkit yang beroperasi free governor
·         Pengaturan sekunder oleh program Load Frequency Control (LFC)
·         Pengaturan pembebanan unit pembangkit secara manual



KESETIMBANGAN PEMBANGKIT BEBAN
Frekuensi system seimbang :
·         Menunjukan keseimbangan sesaat antara daya (MW) pembangkitan sengan daya (MW) dikonsumsi beban
·         Bernilai nominal (=50 Hz) pada saat daya pembangkitan =daya konsumsi beban

KESETIMBANGAN PEMBANGKITAN BEBAN
Frekuensi system (berat pada pembangkitan):
ü  Bernilai nominal di 50 Hz,pada saat daya pembangkitan lebih besar dari daya konsumsi beban
ü  Untuk mengembalikan ke 50 Hz daya pembangkitan harus dikurangi


KESETIMBANGAN PEMBANGKITAN BEBAN
Frekuensi Sistem (besar pada beban):
ü  Bernilai nominal dibawah 50 Hz pada saat daya pembangkitan lebih kecil dari daya konsumsi beban
ü  Untuk mengembalikan ke 50 Hz daya pembangkitan ditambah

PENGATURAN TEGANGAN
Harus diupayakan tegangan pada batas yang diijinkan sesuai dengan SPLN yaitu : maksimum 5%
Diatas nominal dan minimum 10% dibawah nominal, tegangan 150 KV (135-157,5 KV)
Langkah pengaturan untuk mendapatkan mutu tegangan nominal -150/20 KV:
        i.            Pengaturan daya reaktif unit-unit pembangkit
      ii.            Pengoperasian Reaktor/Kapasitor
    iii.            Pelepasan saluran transmisi
    iv.            Pengaturan tap changer inter bus transformer.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar